Blog ini berisikan catatan harian perjalanan saya kuliah di Universitas Terbuka Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP) Program Studi Administrasi Negara. Saat blog ini dibuat, saya berada di semester 3 masa studi.
Sebelumnya saya ingin bercerita sedikit mengenai ketertarikan saya dengan Program Studi Administrasi Negara. Hal sangat mendasar adalah keterpaksaan. Mengapa saya katakan keterpaksaaan?
Akhir tahun 2016 saya ditawarkan oleh salah satu Kepala Sekolah untuk menjalankan sebuah Aplikasi Pendataan Sekolah (DAPODIK) yang sangat tenar dikalangan para pejuang data kemendikbud. Tawaran itu saya terima, dalam diri saya berpikir buat pengalaman. Dalam benak juga terlintas, saya ini lulusan SMA, apa mungkin saya bisa memegang amanah yang menurut beberapa orang itu adalah tanggungjawab yang cukup berat.
Dengan tekad yang kuat, saya menerima tugas berat itu, dan saya resmi tercatat sebagai salah satu tenaga tata usaha disekolah tersebut, walaupun saya tidak pernah ngantor setiap hari kesekolah, kata yang lebih trends nya adalah freelance.
Waktu berlalu, untuk menambah wawasan mengenai aplikasi tersebut, kepala sekolah mendapatkan undangan dari dinas pendidikan untuk mengirimkan salah satu orang dan saya dipilih oleh kepsek untuk ikut pelatihan tersebut.
Saya dari kampung, dan belum pernah ikut kegiatan seperti itu, saat bertemu dengan kawan-kawan dari sekolah lain yang kebetulan satu kamar di hotel, banyak bercerita mengenai sekolah mereka masing-masing.
Kawan saya bertanya "ngajar apa disekolah? udah serifikasi belum? sampean lulusan apa?"
dengan rasa malu saya menjawab: "saya bukan guru, saya gak ngerti sertifikasi, saya ini lulusan sma." lantas mereka bertanya lagi "kok bisa, lulusan sma jadi operator disekolah?", saya jawab: "gak tau, itu kepala sekolah milih saya, saya udah bilang saya lulusan sma, katanya gak apa-apa, gak ngantor juga gak pa pa, yang penting urusan aplikasi dapodik selesai."
Sejak saat itulah, hati kecil saya merasa terpukul, ternyata masih banyak orang lebih memandang gelar dari pada memandang skill kemampuan seseorang. Kepala sekolah memilih saya tentu dengan pertimbangan, dan menurut dia saya mampu untuk menjalankan aplikasi dapodik, meskipun saya lulusan sma.
Dan sejak saat itu saya mulai mencari-cari info mengenai kuliah online. Banyak info yang saya dapat dari mbah google. Namun saya lebih tertarik dengan Universitas Terbuka. Walaupun banyak orang memandang sebelah mata bila kuliah di Universitas Terbuka.
Sebelum saya memutuskan untuk kuliah, saya datangi kantor UPBJJ Kota untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai teknis pelaksanaan belajar jarak jauh melalui Tutorial Online. Dan saya melihat Program Studi yang tawarkan juga banyak sekali dengan rata-rata Akreditasinya A, artinya ini benar-benar diakui oleh pemerintah mengenai status pembelajaran online ini.
Akhir kata saya memutuskan untuk kuliah di UT pada Program Studi Administrasi Negara sesuai dengan kebutuhan saya dalam hal administrasi, saya masuk dan tercatat sebagai mahasiswa UT pada tahun akademik 2018.1 karena saya mendaftar pada awal tahun 2018.
Saat ini, saat saya mulai menulis ini, saya aktif di semester 3 dan usia saya saat ini 37 th. Eeee cukup tua untuk menuntut ilmu, dalam hati saya tegaskan, "tidak ada kata terlambat, sebelum ajal menjemput" "selagi kita mau berusaha, disitu pasti ada jalan keluarnya".
Mudah-mudahan cerita ini menjadi inspirasi, buat Anda yang masih muda dan baru lulus sma, lebih baik kuliah dulu buat cari ilmu, karena kalo sudah tua, daya ingat sudah mulai melemah.
Keep Smile buat hari esok yang lebih baik